You Are Here: Home» Orang jenius Indonesia » March Boediharjo, Bocah jenius dari Indonesia

MARCH  BOEDIHARDJO
Orang jenius Indonesia yang sukses di Luar Negeri

http://en.wikipedia.org/wiki/March_Tian_Boedihardjo

March Boedihardjo, satu dari banyak anak berprestasi  Indonesia lahir pada tahun 1988 di Hongkong. March dan keluarganya adalah orang Indonesia yang bermukim di Hongkong dan ketika tahun 2005, March dan keluarganya pindah ke United Kingdom.

Ayah March, Tony Boedihardjo adalah Tianghoa Indonesia, Mengenalai bakat anaknya sejak awal, Kakaknya March, Horatio Boedihardjo juga juga memiliki kecerdasan tinggi sehingga diterima di Universitas Oxford pada usia 14 tahun.

Bocah Indonesia March  Boedihardjo mencatatkan diri menjadi orang termuda Indonesia yang mencatatkan dirinya sebagai Mahasiswa Baptist Hongkong ( HKBU ). March akan memiliki gelar sarjana sains matematika sekaligus master filosofi matematika.

Karena keistimewaan itu, Perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untuknya dengan jangka waktu penyelesaian 5 tahun ( dari tahun 1997 ). Ketika ditanya tentang cara ber adaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan orang yang lebih tua darinya.

Ketika saya di Oxfor, semua rekan saya diatas 18 tahun dan kami kerap mendiskusikan tugas-tugas matematika,' kisahnya. March memang menempuh pendidikan menengah di Inggris. Hebatnya, dia masuk kelas akselerasi , sehingga hanya perlu waktu 2 tahun menjalani  pendidikan setingkat SMA itu, Dan hasilnya dia mendapatkan 2 nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk statistik.
Dia juga berhasil menembus Advancer Ektentions Award ( AEA ), Ujian yang hanya bisa di ikuti 10 persen pelajar di 10 peringkat teratas A - level. Dia lulus dengan predikat memuaskan .
Dalam sejarah AEA, hanya seperempat AEA yang bisa mendapatkan hasil tersebut.

Demikianlah biodata dari salah satu orang jenius dari Indonesia, Semoga dengan diterbitkannya tulisan ini menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia lainnya untuk berprestasi lebih hebat lagi.

0 comments

Leave a Reply