You Are Here: Home» Prestasi Dunia » 7 ( Tujuh ) Penemuan Tehnologi Orang Indonesia Yang Mendunia


Sobat BlogPintar Indonesia, Setidaknya ada 7 penemuan orang Indonesia yang dipakai oleh bangsa lain di dunia, Apa saja penemuan orang Indonesia yang mendunia ?
Marilah kita simak satu perstau :


http://blogpintar83.blogspot.comhttp://blogpintar83.blogspot.com






Pondasi cakar ayam ditemukan oleh Prof. Sedijatmo sa'at beliau menjabat di PLN. sa'at itu beliau ditunjuk untuk mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi rawa-rawa di daerah Ancol Jakarta. Ternyata pondasi yang dibuat oleh beliau dapat mengurangi tekanan pada permukaan tanah hingga sebesar 75 % dibandingkan dengan pondasi biasa. Lalu pondasi cakar ayam ini digunakan dibandara Juanda, Surabaya. Sehingga landasan bandara ini mampu menahan beban hingga 2000 ton. Tehnologi yang telah dipatenkan ini telah digunakan dinegara lain seperti : Jerman, AS, Inggris, Italia, Perancis, Kanada dan Belanda.



http://blogpintar83.blogspot.com
Seorang ahli Cytogenetics Indonesia yaitu Dr. Jow Hin Tjia menemukan fakta bahwa jumlah kromosom pada manusia berjumlah 23 buah. Penemuan ini berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika bahwa jumlah kromosom manusia adalah 24 buah. Ia berhasil menghitung jumlah kromosom dengan tepat setelah menyempurnakan tehnik pemisahan kromosom manusia pada preparat gelas yang dikembangkan oleh Dr. T.C Hsu di Texas University, AS.



http://blogpintar83.blogspot.com
 Era informasi dengan ditunjang jaringan sistem Telekomunikasi memacu para peneliti dibidang ini. Seorang Ilmuwan alumni ITB, Khoirul Anwar bersma koleganya berhasil merombak efisiensi pakem alat komunikasi. Terciptalah sistim Telekomunikasi 4G berbasis OFDM ( Orthogonal Frequency Division Multiflexing ).


http://blogpintar83.blogspot.com

ECVT ( Electrical Capacitance Volume Tomography ) adalah hasil  temuan Dr. Warsito Purwo Taruno, Penemuan ini telah dipatenkan secara international. ECVT adalah Tehnologi yang menggunakan Sensor Medan Listrik Statis.yang dapat menampilkan gambar 4 dimensi dari tingkah laku gas dan partikel di dalam reaktor tertutup.
Tehnologi ECVT ini diperkirakan dapat merubah dratis perkembangan riset dan tehnologi diberbagai bidang. Mulai dari energi, Proses Kimia, Kedokteran hingga nano-Teknologi.



http://blogpintar83.blogspot.com
 Persamaan matematika ini berhasil dipecahkan oleh Yogi Ahmad Erlangga, Dosen ITB asal Tasikmalaya. Ketika memecahkan rumus ini Yogi sedang menempuh Prgram Ph.D di Delft University of Technology, Belanda. Persmaan Helmholtz yang berhasil dipecahkannya, membuat banyak perusahaan minyak dunia gembira. Dengan rumus temuan tersebut mereka akan menjadi lebih cepat dalam mencari sumber minyak di perut bumi. Rumusnya juga bisa di aplikasika di industri radar, penerbangan dan kapal selam.


http://blogpintar83.blogspot.com

Dibawah bimbingan Profesor Toyohide Takeuchi di Universitas Gipu, Jepang. Pada tahun 1998 Prof. Dr. Rahmiana Zein, yang sa'at itu sedang melakukan penelitian untuk desertasi doktor bidang kimia menemukan teknik Kromatografi tercepar di dunia.  Jika sebelum ini peneliti membutuhkan 1000 dan 100 menit untuk membedah, Senyawa Kimia, Tehnik yang digunakan Rahmiana Zein mampu mendiagnosis senyawa kimia dalam waktu kurang dari 10 menit.  



http://blogpintar83.blogspot.com

Sa'at sedang melakukan uji coba cairan pelumas berbahan kulit ketela pohon di Queen Mary College, London University, Inggris. Randall Hartolaksono menemukan tehnologi untuk memadamkan api secara efektif dan ramah lingkungan. Waktu itu tanpa sengaja, cairan buatannya tumpah dan memadamkan api di dekatnya. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata diketahui bahwa cairan tersebut bila terkena panas akan mengeluarkan uap yang dapat menyerang api. Kini penemuannya digunakan di berbagai perusahaan pertambangan di penjuru dunia sebagai solusi untuk mengatasi kebakaran.






Demikianlah penemuan hebat yang dilakukan oleh orang Indonesia dan manfaatnya dapat digunakan oleh seluruh orang dipenjuru dunia.

Ayo Terus Maju Indonesia !!!






     

0 comments

Leave a Reply